News Ticker

Menu

Cara Membaca Spesifikasi Dasar Oli Mesin Bensin dan Diesel

Cara Membaca Spesifikasi Dasar Oli Mesin Bensin dan Diesel

Cara Membaca Spesifikasi Dasar Oli Mesin Bensin dan Diesel- Hay gaes, bertemu lagi dengan saya tentunya di pelengkapotomotif.com. Sebelumnya saya mau bertanya nih. Apakah kalian mau mengganti oli mesin kendaraan? Bingungkah kalian oli apa yang cocok untuk kendaraan kalian? Yaa, sekarang ini mungkin memang banyak sekali jenis oli untuk mesin. Tapi semakin banyak pilihan, tentu membuat bingung memilih oli yang pas untuk mesin kendaraan kesayangan kalian kan.

Oli ini termasuk bahan vital yaa, yang tidak bisa terlepas dari mesin motor kalian. Banyak dari kita pun sudah pernah mengganti oli baik untuk motor ataupun mobil kan, tapi kebanyakan pengguna banyak yang tidak tahu cara memilih oli yang tepat untuk kendaraan kita dan kebanyakan dari kita juga hanya memilih oli menurut rekomendasi bengkel resmi atau referensi dari teman. Namun disini kita tidak ada salahnya untuk mengetahui arti dari kode-kode yang tertera di kemasan oli sehingga kita akan lebih mudah dan yakin dalam memilih oli yang tepat untuk kendaraan kita sendiri nih gaes. Langsung simak saja kode dan penjelasan berikut.

1. Kode SAE Kekentalan Oli

Ukuran kekentalan dan kemampuan oli untuk mengalir pada temperatur tertentu menjadi prioritas penting dalam memilih oli. SAE yang memiliki singkatan dari (society of automotive enggineer) dan kemudian diikuti dengan angka dibelakangnya menunjukkan tingkat kekentalan pelumas, sebagai contoh saya memakai oli castrol power one yang memiliki kode SAE 10W-40.

Semakin besar angka yang mengikuti kode oli maka semakin besar pula kekentalannya, sedangkan huruf W yang mengikuti kode adalah kepanjangan dari winter. Semakin rendah (dingin) suhu udara di luar maka dibutuhkan oli yang lebih encer atau dengan kode 5W. Sedangkan Semakin tinggi (panas) suhu udara di luar maka dibutuhkan oli dengan tingkat kekentalan yang lebih tinggi.

Pemakaian kekentalan yang tidak sesuai dengan suhu suatu negara akan menyebabkan oli tidak bisa bekerja. Misalnya Indonesia menggunakan kode SAE 5W-40 maka oli akan sangat encer sehingga tidak mampu melakukan tugas lumbrikasi dengan baik, begitu pula sebaliknya jika pada negara dengan cuaca ekstrim dingin menggunakan kode SAE 15W maka oli akan sangat kental pada saat udara dingin sehingga oli tidak dapat mengalir pada ruang-ruang antar komponen mesin).


Berikut beberapa Kode SAE yang cocok digunakan untuk beberapa negara dengan iklim yang berbeda:

SAE 5W-30 : digunakan untuk negara beriklim dingin (seperti Perancis)
SAE 10W-35 : digunakan untuk negara beriklim sedang (seperti Australia)
SAE 15W-30 sampai SAE 15W-50 : digunakan untuk negara dengan iklim panas (seperti Indonesia)


Selain dilihat dari suhu lingkungan hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan oli adalah pembaruan mesinnya. Jika mesin keluaran terbaru maka sebaiknya kita menggunakan oli yang encer karena untuk mesin yang baru celah-celah antara logam dalam mesin sangat rapat sehingga jika oli terlalu kental justru oli malah tidak bisa melumasi dengan sempurna. Kemudia jika mesin kendaraan kita termasuk keluaran lama maka sebaiknya memilih oli yang kental karena celah antar logam dalam mesin besar dan masih kasar sehingga memerlukan pelumas yang kental.

2. Kode API Kualitas Oli

American Petroleum Institute" atau disingkat API merupakan kode standart untuk menentukan karakteristik (kualitas) oli. Kode API terdiri dari dua alfabet (huruf) yang terletak dibelakang kode "API". Pada kode huruf pertama menandakan penggunaan oli pada mesin bensin atau mesin diesel, pada mesin bensin menggunakan kode "S" misalnya "API SG", sedangkan pada mesin diesel menggunakan kode "C" contohnya API CG.


Pada kode huruf ke 2 menandakan karakter/ kualitas terbaru dari Oli. Semakin baru Oli maka kode huruf ke dua semakin jauh dari huruf A atau mendekati huruf Z, pada mobil-mobil terbaru mesin bensin keluaran tahun 2010 akan memakai Oli dengan kualitas API SN dan tidak bisa di isi dengan oli dengan kode kualitas SG karena akan berpengaruh pada komponen dalam mesin yang sudah dirancang menggunakan oli dengan kode kualitas SN. Sedangkan untuk mobil tahun 1990an biasanya memakai kode API SG atau API SH dan tidak bisa di isi dengan Oli berkode API SN karena mesin telah dirancang memakai oli SG dengan derajat kekentalan tertentu. sebagai catatan biasanya semakin baru mobil maka akan meminta kode API yang semakin mendekati Z.

Inilah beberapa Kode API Oli beserta penggunaannya pada mesin mobil atara lain :

* Mobil mesin bensin


- API SN : (jenis terakhir sampai saat ini) menggunakan teknologi Nano guard untuk melindungi bagian tersempit dari mesin. Digunakan untuk mesin tahun 2012 atau sebelumnya
- API SM : Diperkenalkan pada 2004. Oli ini didesain untuk memberikan resistensi oksidasi yang lebih baik, menjaga temperatur, perlindungan lebih baik terhadap keausan, dan mengontrol deposit lebih baik. digunakan untuk mesin sesudah tahun 2004.
- API SL : Dirancang untuk menjaga temperatur dan Energy Conserving. Untuk mesin generasi 2004 atau sebelumnya
- API SJ : Diperkenalkan untuk mesin generasi 2001 atau lebih tua
- API SH : Digunakan untuk mesin tahun 1996 dan sebelumnya
- API SG : Digunakan untuk mesin tahun 1993 dan sebelumnya
- API SF : Digunakan untuk mesin tahun 1988 dan sebelumnya


* Mobil Mesin Diesel

- API CJ-4 : Dipakai untuk tahun 2006 dan sesudahnya. Digunakan untuk mesin high speed, mesin 4-langkah yang didesain untuk memenuhi memenuhi standar emisi tahun 2007. Oli dengan kategori API CJ-4 memiliki kriteria performa lebih baik daripada Jenis API CI-4 dengan CI-4 PLUS, CI-4, CH-4, CG-4 dan CF-4.
- API CI-4 : Digunakan untuk mesin diesel tahun 2002 dan sesudahnya. Digunakan pada mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi memenuhi standar emisi tahun 2004. Bisa menggantikan oli CD, CE, CF-4, CG-4 dan CH-4.
- API CH-4 : Digunakan untuk mesin diesel tahun 1998 dan sesudahnya. Oli ini untuk mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi memenuhi standar emisi tahun 1998. Bisa digunakan pada oli CD, CE, CF-4, dan CG-4.
- API CG-4 : Diperkenalkan sejak 1995. Untuk mesin kinerja sedang, high speed, four stroke engines. Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur kurang 0.5%. Cocok untuk standar emisi 1994 Bisa dipakai pada oli CD, CE, dan CF-4.
- API CF-4 : Digunakan untuk mesin high speed, four stroke engines, naturally aspirated dan mesin turbocharger. Biasa digunakan untuk pengganti oli CD dan CE.
- API CF-2 : Digunakan untuk mesin kinerja sedang, two stroke engines. Bisa dipakai pada oli CD-II.
- API CF : Digunakan Untuk 1994 dan sesudahnya, Oli ini untuk mesin off road, indirect injected dan dapat menggantikan oli kode CD.


Nah kurang lebihnya seperti itu guys, semoga bermanfaat artikelnya, dan juga jangan lupa nie dukung channelnya di Pelengkap Otomotif, subscribe ya , salam knowledge and tour. 

Share This:

SALIMAN SP

Saya terlahir disebuah desa kecil, hobi menulis pengalaman hidup, membuat cerpen, dan video. Saya suka dunia internet marketing, belajar dan terus belajar

No Comment to " Cara Membaca Spesifikasi Dasar Oli Mesin Bensin dan Diesel "

Berkomentarlah yang sopan dan disarankan sesuai judul artikel. Bila ada pertanyaan pribadi bisa mengirimnya melalui contact form yang tersedia dibawah kotak komentar.

Thank You

  • To add an Emoticons Show Icons
  • To add code Use [pre]code here[/pre]
  • To add an Image Use [img]IMAGE-URL-HERE[/img]
  • To add Youtube video just paste a video link like http://www.youtube.com/watch?v=0x_gnfpL3RM